Pages

Kamis, 13 April 2017

Perawatan burung terucuk

PERAWATAN BURUNG LOLOHAN

Bagi kawan-kawan penghobi burung kicauan,dalam memilihbakalan burung sejak usia masih lolohan berikut kami memberikan tips-tips yang mungkin berguna dan dapat menjadi panduan bagi kita sesama penghobi burung kicauan.memang harga burung bakalan yang masih muda/lolohan biasanya lebih mahal ketimbang bakalan yang sudah ber_umur.
Hal pertama dalam memilih burung yang masih lolohan, burung terlihat sehat dan tidak cacad.
anda amati ketika mulut-nya terbuka terlihat lebih lebar
Postur tubuh terlihat lebih besar/bongsor
Ketika berbunyi"Ciitt" terdengar lebih nyaring jika di loloh
Rongga mulut terlihat lebih merah
mata tidak sayu atau seperti mengantuk
aktiv minta loloh dengan suara nyaring
carilah anakan minimalnya sudah ada bulunya
untk perbedaan jantan dan betina buiasanya jantan dominan bertubuh besar
sangat di sarankan dalam memilih bakalan ketika masih lolohan,sebaiknya mesti ada burung Pembanding lainnya.
Cara perawatan

Merawat anak burung, khususnya yang masih berusia piyikan bersama sarangnya, butuh penanganan serius, termasuk cara penanganan, pakan, dan peralatan yang digunakan. Bagi kicaumania yang memiliki brooder atau inkubator, tentu lebih mudah dalam merawat piyikan. Bagaimana jika Anda tidak memiliki inkubator?
Untuk piyikan yang masih berada dalam sarang, maka untuk mengganti kehangatan tubuh induknya, Anda bisa menggunakan lampu yang diarahkan ke sarang. Suhu ideal untuk menghangatkan tubuh piyikan adalah 37 – 38 °C . Untuk mengetahui berapa suhu di sekitar sarang, Anda bisa menggunakan thermometer. Kelembaban diatur sekitar 60 – 70% agar burung tak keluar dari sarangnya. Untuk menjaga kelembaban, Anda bisa menggunakan lap atau handuk yang lembab.

Jika burung yang dirawat sudah berusia 2  minggu lebih, dan sudah bisa bertengger, Anda bisa menaruhnya dalam sangkar yang bagian alasnya ditutupi kertas koran, agar kaki anakan burung ini tidak terjebak di dasar jeruji. Sedangkan bagian atas sangkar bisa dilengkapi lampu bohlam sebesar 5 watt untuk menghangatkan mereka.

Pakan yang diberikan
Selama masa pelolohan, perawatan rutin disertai kesabaran menjadi modal awal dalam menangani anakan atau piyikan. Sebab dalam beberapa menit sekali mereka akan merasa lapar, dan langsung mencari perhatian kita dengan berteriak atau merengek minta pakan.

Pakan yang diberikan tergantung dari jenis burungnya. Jangan sampai burung pemakan serangga diberikan  biji-bijian, atau sebaliknya.

a. Pemberian pakan kepada anak burung umur < 1 minggu
Untuk piyikan yang masih berusia dibawah 1 minggu, pakan yang diberikan cukup kroto dan bagian perut dari jangkrik kecil (kepala dan kaki dipotong). Sebelum diberikan, pakan dicelupkan dulu dalam air bersih. Setelah itu bisa diberikan kepada piyikan menggunakan sumpit.

Cara pemberian juga bisa menggunakan sendok kecil, kemudian ditempelkan ke mulutnya. Jangan langsung dimasukkan ke rongga mulutnya, karena bisa melukai piyikan. Begitu pakan ditempelkan ke mulutnya, piyikan otomatis akan menaikkan lehernya dan menelan pakan yang Anda sodorkan. Bisa juga menggunakan metode handfeeding,

b. Pemberian pakan kepada anak burung umur > 1 minggu
Setelah anakan berusia di atas 1  minggu, pemberian pakan bisa ditingkatkan dengan menambahkan makanan kering atau voer burung. Pilihlah voer halus / lembut yang terlebih dulu dibasahi  air dan diaduk hingga merata.
Jika menggunakan voer kasar, maka air yang digunakan harus panas agar voer lebih cepat mengembang dan  mudah diaduk hingga merata. Setelah itu didinginkan. Adonan bisa dicampur dengan multivitamin ,sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Adonan ini akan menjadi bahan dasar yang bisa dicampur dengan bahan pakan lainnya termasuk serangga, sesuai dengan umur burung. Berikut ini beberapa panduan dalam pemberian pakan kepada anak burung yang berusia di atas 1 minggu :

Anakan umur 1 – 2 minggu
Tambahkan kroto dan / atau perut jangkrik ke dalam adonan yang sudah dibuat. Usahakan adonan jangan terlalu kental, agar anakan burung mudah me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar